Daftar Tempat Obyek Wisata di Provinsi Maluku utara (Malut)
Maluku Utara memiliki objek wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut serta jenis ikan hias beragam jenis. Ada juga hutan wisata sekaligus taman nasional dengan spesies endemik ranking ke 10 di dunia. Kawasan suaka alam yang terdiri dari beberapa jenis, baik di daratan maupun di perairan laut seperti Cagar Alam Gunung Sibela di Pulau Bacan, Cagar Alam di Pulau Obi, Cagar Alam Taliabu di Pulau Taliabu dan Cagar Alam di Pulau Seho. Kawasan Cagar Alam Budaya yang memiliki nilai sejarah kepurbakalaan tersebar di wilayah Provinsi Maluku Utara meliputi cagar alam budaya di Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Halmaerah Utara.
Obyek Wisata di Provinsi Maluku utara:
1. Air Terjun Cibcebi
Air Terjun Cibcebi adalah satu-satunya air terjun yang ada di Maluku Utara, terletak di desa Waci Kec. Maba Selatan dengan ketinggian 15 meter mengalir ke sungai Waci dan bermuara ke pantai antara dua desa Yaitu Desa Waci dan Petelei Kec. Maba Selatan.
Untuk bisa sampai di tempat ini anda bisa menggunakan Katinting Milik warga setempat atau speed boat kira-kira 30 menit menyusuri sungai dengan jarak 7 km dari Waci.
Sepanjang perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan di sekitar kali Waci yang ditumbuhi pohon baku. Uniknya sungai terbut dihuni oleh buaya, gurame dan bandeng.
2. Batu Angus
Batu Angus, Ternate merupakan salah satu tujua wisata favorit yang letaknya sekitar 10 km dari pusat kota Ternate atau tepatnya di Jalan Lain, Kota Ternate, propinsi Maluku Utara.
Batu Angus merupakan hamparan batu yang tampak seperti hangus terbakar. Hamparan batu itu membentang dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai. Batu Angus tersebut merupakan sisa lahar letusan Gunung Gamalama pada abad ke-17 dan lahar yang telah berubah menjadi batu.
Dinamakan Batu Angus karena lava-lava beku ini memiki warna yang hitam kelam.
Wisata yang terletak pada poros ruas jalan lingkar Pulau Ternate ini bisa dijangkau menggunakan angkutan kota dengan tarif Rp 3.000 atau menggunakan taksi seharga Rp 50.000 per jam.
3. Benteng Kalamata
Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai dan bagian belakang benteng terlihat pulau Tidore dan Maitara.
Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1540. Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan.
Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata. Kalamata sendiri berasal dari nama Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.
4. Benteng Kastela
Benteng Kastela adalah sebuah reruntuhan benteng yang terletak di pesisir barat daya Ternate. Benteng ini terkenal sebagai benteng kolonial pertama yang dibangun di Kepulauan Maluku, Indonesia. Dibangun oleh Portugis pada tahun 1522, benteng ini juga disebut dalam bahasa yang berbeda seperti São João Batista (Bahasa Portugis), Ciudad del Rosario (Bahasa Spanyol) atau Gammalamma (Bahasa Ternate dan Belanda). Benteng ini lebih dikenal oleh masyarakat lokal saat ini sebagai Kastella/Kastela.
5. Benteng Oranje
Benteng Oranje adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di Pulau Ternate. Benteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dan diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada tahun 1609 pada masa Pemerintahan Sultan Mudaffar.
Benteng oranje ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama Benteng Melayu. Terletak di pusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan Gamalama yang beralamat di Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara. Dengan letak yang strategis tersebut menjadikan benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.
6. Benteng Tolukko
Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima Portugis yang bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540. Benteng ini dibangun Portugis sebagai pertahanannya dalam menguasai cengkih dan juga menguasai dominasinya di antara bangsa Eropa yang lain. Benteng ini diambil alih oleh Belanda pada tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter Both. Pada tahun 1864, oleh Residen P. van der Crab, benteng Tolukko dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak. Pemerintah Republik Indonesia memugar benteng ini pada tahun 1996-1997.
Dahulu benteng Tolukko dikenal dengan nama Benteng Hollandia. Benteng Tolukko dibangun di atas fondasi batuan beku. Benteng ini terbentuk dari tiga buah bastion, ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama berbentuk egi empat. Konstruksi bangunannya terbuat dari campuran batu kali, batu karang, pecahan batu bata yang direkat oleh campuran kapur serta pasir.
7. Danau Laguna
Danau Laguna merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kecamatan Kota Ternate Selatan, Maluku Utara. Danau Laguna juga sering di sebut Danau Ngade, yang disebabkan berada di Desa Ngade dan berjarak -+ 20 km dari Kota Ternate.
Danau Laguna menawarkan keindahan alam yang masih alami dan mempesona. Pengunjung akan dimanjakan dengan bentangan paronama danau yang disekitarnya dikelilingi bukit nan hujau, laut biru serta gunung yang eksotis.
Selain untuk wisata, Danau Laguna juga dimanfaatkan warga untuk budidaya ikan berjenis air tawar dan sebagai pengairan perkebunan. Dan tak ketinggalan sebagai obyek wisata pemancingan maupun berenang bagi kamu yang menginginkannya.
8. Danau Toilore
Danau Tolire adalah danau yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik. Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara. Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.
Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.
Air tawar di Danau Tolire Besar merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam ikan. Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman.
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimanapun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan fakta itu.
Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp 10.000 per jam.
9. Desa Marikurubu
Desa Marikurubu terlatak di Gunung Gamalama. Untuk mencapai desa Marukurubu pengunjung mesti mendaki Gunung Gamalama sekitar empat jam.
Selama perjalanan kita bisa melihat pohon-pohon cengkeh yang konon ada salah satu pohon cengkeh tertua di dunia, yang usianya mencapai 400 tahun dan bisa menghasilkan 400kg cengkeh dalam setahun.
Selain keunikan itu matamu juga akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Gamalama yang indah dan bagi kamu penikmat sunrise dan sunset, tempat ini akan menghadirkan momen tersebut dengan sangat indah.
10. Gunung Gamalama
Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano kerucut yang merupakan keseluruhan Pulau Ternate, Kepulauan Maluku, Indonesia. Pulau ini ada di pesisir barat Pulau Halmahera yang ada di bagian utara Kepulauan Maluku. Selama berabad-abad, Ternate adalah pusat benteng Portugis dan VOC Belanda untuk perdagangan rempah-rempah, yang telah mencatat aktivitas volkanik Gamalama.
Gunung Gamalama mempunyai ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.
Gunung Gamalama dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama 30 menit dari pusat kota Ternate. Dari puncak gunung, kita bisa melihat hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng, hutan yang hijau dan luas serta keindahan pulau Ternate, pulau Halmahera, pulau Tidore dan hamparan biru laut.
11. Goa Segea / Sagea
Goa Sagea adalah goa yang berlokasi 5km dari Sagea, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah. Goa tersebut memiliki pintu masuk selebar 20 meter persegi dan panjang sekitar 30 km. Di dalamnya dipenuhi berbagai warna stalaktit yang unik dan suhu udaranya mencapai nol derajat karena tertutupnya goa dan tidak adanya cahaya yang dapat menyinari bagian dalam goa.
Di luar Goa Sagea, wisatawan dapat melihat pemandangan yang indah serta dapat mengunjungi sungai yang disebut Kali Sagea. Goa Sagea dapat dicapai melalui desa yang berada 3km arat Selatan ibukota kecamatan, melalui pesisir pantai dengan speedboat. Kemudian, setelah bertemu sungai, perahu dapat diarahkan memasuki hulu sungai untuk mencapai mulut goa untuk memulai penyusuran goa ini.
12. Masjid Al-Munawaroh
Masjid Al-Munawaroh adalah sebuah masjid di Ternate , provinsi Maluku Utara. Merupakan masjid yang dibangun oleh Pemerintah kota Ternate di bibir pantai kota itu. Masjid yang begitu menawan dipandang dari laut, dengan dua menaranya yang memang dibangun di laut, memberikan pemandangan yang begitu indah. Masjid Raya Al-Munawaroh kini menjadi landmark kota ternate.
Masjid Raya Al-Munawaroh dilengkapi dengan 4 menara setinggi 44 meter, dua dari menara tersebut memang dibangun di laut. Sesuai dengan Permendagri Nomor 45 Tahun 2007, Masjid Al-Munawwar termasuk kategori bangunan monumental dengan spesifikasi khusus. Di mana beberapa bahan bangunan masjid seperti keramik dan lampu didatangkan langsung dari Negara Turki.
13. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate adalah sebuah masjid yang terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486 M[1]. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama.
14. Museum Kedaton Sultan Bacan
Museum Kedaton Sultan Bacan (Keraton Kesultanan Bacan) terletak di Jl. Oesman Syah RT 03/ RW 07 | Kelurahan Amasing Kota, Bacan, Maluku Utara, Indonesia. Bangunan peninggalan Kesultanan Ternate ini kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah museum. Bangunan ini berbentuk segi delapan yang menyerupai seekor singa duduk dengan dua kaki depannya menghadap ke laut.
Di Museum ini pengunjung dapat melihat benda-benda bersejarah seperti koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah numistik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Berbagai peninggalan Kesultanan Ternate misanya mahkota, singgasana berwarna emas, alat-alat perang, peralatan upacara adat serta Al-Qur’an tulisan tangan.
15. Museum Kedaton Sultan Ternate
Museum Kedaton Sultan Ternate adalah museum peninggalan Kesultanan Ternate. Museum ini berada di bukit Limau, jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao-sio, Ternate Utara, Ternate, Maluku Utara, Indonesia.
Museum Kedaton Sultan Ternate dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali dengan luas bangunan 1500 meter kuadrat di tanah seluas 1,5 hektar. Museum ini dibangun oleh seorang arsitektur dari Tiongkok.
Museum Kedaton Sultan Ternate berbentuk segi delapan yang bentuknya menyerupai seekor singa yang sedang duduk dengan kedua kaki depannya menghadap ke laut dan gunung Gamalama sebagai latar belakangnya. Museum ini memiliki koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Di museum ini terdapat peninggalan Kesultanan Ternate dan Eropa. Peninggalan kesutanan ternate misalnya berupa mahkota, singgasana yang berwarna emas, peralatan perang, peralatan upacara adat dan upacara kesultanan dan Al-Quran tulisan tangan.
Mahkota peninggalan Kesultanan Ternate tersebut memiliki rambut yang tumbuh setiap saat seperti rambut manusia. Untuk memotong rambut yang tumbuh tersebut, diadakan upacara ritual istampa setiap hari raya Idul Adha. Mahkota tersebut diperkirakan telah berumur 500 tahun sejak sultan Ternate yang pertama berkuasa.
16. Pantai Bobaneha Ici
Pantai Bobaneha Ici berada di Kelurahan Aftador Kecamatan Pantai, berjarak kurang lebih 20 km di sebelah selatan. Ombak yang ganas serta dipenuhi batu karang yang besar, membuat wisatawan tidak disarankan untuk berenang disini. Namun jangan khawatir, tempat ini sudah dilengkapi fasilitas seperti penginapan, warung makan pinggir pantai dan kolam renang. Menu ikan bakar menjadi santapan yang wajib jika kita mengunjungi tempat ini. Kondisi perut yang lapar, serta disuguhi suara debur ombak dan angin sepoi-sepoi menambah nikmat suasana santap siang.
17. Pantai Jikomalamo
Pantai Jikomalamo merupatan tempat wisat yang beralamat di Sulamadaha, Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Pantai Jikomalamo merupakan pantai yang sangat indah berpasir putih bersih dengan bentangan pasir putih kurang lebih sekitar 100 meter.
Terletak di sebuah teluk tersembunyi yang berhadapan langsung dengan Pulau Hiri di seberangnya, membuat Pantai Jikomalamo ini terlihat sangat indah. Menurut cerita penduduk setempat nama Jikomalamo ini diambil dari nama kampung yang ada di Pulau Hiri.
Pantai ini dikenal sebagai salah satu spot snorkeling di ternate yang terbaik. Disini anda dapat melihat indahnya alam bawah laut, tapi anda jangan sampai merusak terumbu karang yang menjadi tempat tinggal iklan-iklan di ternate.
Pantai Kastela adalah Pantai yang terletak di Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, tepatnya di dekat benteng Gamlamo dan Monumen Sultan Khairun.
Pantai ini merupakan tempat spot sunset terbaik di Kota Ternate, tak heran jika Pantai Kastela menjadi incaran wisatawan. Selain itu, Pantai Kastela juga merupakan destinasi wisata alam dan juga wisata sejarah.
19. Pantai Sasa
Pantai Sasa Kota Ternate terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Tepatnya di Sasa, Kecamatan Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Pantai ini memang tak memiliki pasir pantai luas memanjang seperti Pantai lainnya, namun pemandangan lautan beserta Maitara dan Tidore dari Pantai ini sangatlah indah.
20. Pantai Sulamadaha
Pantai Sulamadaha adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate. Pantai ini terkenal pasir putih dan kejernihan airnya. Pantai ini menawarkan pemandangan keindahan bawah laut yang bisa dinikmati dengan mata.
Pantai yang terletak di sekitar 15 km dari Kota Ternate ini memiliki sebuah teluk yang airnya juga jernih dan berhadapan dengan Pulau Hiri yang Indah. Pantai Sulamadaha cocok sekali untuk kamu yang hobi menyelam dan snorkeling. Sulamadaha juga memiliki keunikan tersendiri. Pantainya berbentuk U. Tidak terlalu luas, tetapi memberikan kesan privat karena dikelilingi tebing-tebing yang tinggi menjulang. Pantai ini juga dipenuhi pepohonan rindang.
21. Pantai Tobolo
Pantai Tobololo adalah pantai yang berada di kelurahan Tobololo, Kecamatan Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara. Untuk mencapainya, pengujung dapat menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, dengan waktu tempuh perjalanan 20 menit saja dari pusat kota Ternate.
Pantai ini memiliki pasir putih bercampur dengan pasir hitam yang eksotis, memiliki panjang karang lebih dari 35 meter, dengan gelombang yang terkadang pasang surut.
Di pantai ini kita bisa menemukan spot-spot tertentu yang dialiri air panas untuk sekedar menghangatkan tubuh saat kedinginan. Sumber air panas tersebut bisa ditemukan dari sumur, dari dalam pasir atau dari balik karang. Meski jarak air laut dan air panasnya hanya sekitar satu meter saja, tetapi rasanya tidak asin, ini air tawar yang berasal dari Gunung Gamalama.
22. Pulau Halmahera
Halmahera (juga Jilolo atau Gilolo) adalah pulau terbesar di Kepulauan Maluku. Pulau ini merupakan bagian dari provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Pulau ini memiliki pantai berpasir putih, hutan yang masih alami dan Gunung Mamuya yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan dikelilingi pegunungan yang masih tertutup hutan.
Kegiatan yang paling populer di pulau ini adalah menjelajahi perairan yang indah. Berselancar di Pantai Dorume yang dikenal karena gelombang yang besar. Daya tarik lain yang lain adalah pasir panati yang sangat halus yang tampak berkilauan di bawah sinar matahari karena mengandung butiran logam. Menikmati pemandangan Talaga Biru dengan tenang. Ini adalah kolam alami kecil dengan air sebening kristal yang terletak dekat desa Mamuya di kecamatan Galela.
23. Pulau Maitara
Pulau Maitara adalah sebuah pulau yang berada di Maluku Utara Indonesia. Pulau Maitara ini letaknya hanya 30 menit pake speed boat dari pulau Ternate. Pulau Maitara adalah pulau kecil di antara Tidore dan Ternate. Karena pulaunya yang kecil tetapi indah menjadikannya ikon untuk mata uang seribu rupiah. Sebagian lingkaran Pulau Maitara didominasi pantai berpasir putih dan terhampar di depannya alam bawah laut dengan keanekaragaman ikan serta karang yang masih terpelihara dengan baik. Pulau Maitara terletak di antara Pulau Tidore dan selatan Pulau Ternate, atau lebih tepatnya berada di Kota Tidore Kepulauan (Tikep)
24. Pulau Tidore
Pulau Tidore adalah salah satu pulau di Maluku Utara, Indonesia. Lokasinya terletak di sebelah barat Pulau Halmahera dan dekat dengan Pulau Ternate. Sebagai pulau bersejarah, Tidore memiliki banyak tempat menarik untuk tujuan wisata. Selain itu, panorama di Akesahu yang terletak di garis pantai terlihat begitu memukau karena memiliki latar belakang Gunung Tidore dan Pulau Maitara. Kawasan ini menjadi lebih populer karena seluruh masyarakat Indonesia mengenal Pulau Maitara dengan uang kertas Rp1.000.
25. Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai (695 mil persegi/1.800 km²) adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, ia merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia.
Dahulu, Pulau Morotai digunakan sebagai basis pertahanan Jepang selama melangsungkan perang dunia yang ke II. Selama perang berlangsung, sempat terjadi perebutan wilayah, dan akhirnya pulau ini diambil alih oleh para sekutu untuk dijadikan tempat landasan pesawat demi menyerang wilayah di Filipina dan Borneo Timur.
Pulau Morotai dikenal memiliki air laut yang masih biru. Pulau Morotai juga memiliki beberapa tempat snorkeling yang sangat menawan dengan sajian biota lautnya yang sangat indah dan beragam.
26. Taman Nukila
Taman Nukila adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Kabupaten Ternate, jaraknya sekitar 3 kilometer dari Bandara Sutan Babullah, Ternate. Tempatnya mudah dijangkau akses kendaraan dan berada di pusat kota.
Di sini, pengunjung dapat melihat langsung pemandangan laut dan pulau nan indah. Taman Nukila juga menyediakan tempat bermain untuk anak. Banyak anak-anak bermain perosotan ataupun ayunan di tempat tersebut. Sementara orang tua menunggu anak sambil melihat pemandangan laut tersebut.
27. Teluk Jailolo
Teluk Jailolo adalah sebuah teluk yang sangat indah dan asri di di Maluku Utara.
Teluk Jailolo berada di antara Pulau Ternate, Pulau Tidore, dan Pulau Halmahera. Tepatnya berada di Halmahera Barat. Sebagai salah satu pulau diving yang elok, pengunjung dapat merasakan indahnya pesona pemandangan bawah laut yang sungguh cantik.
Teluk Jailolo berada di antara Pulau Ternate, Pulau Tidore, dan Pulau Halmahera. Tepatnya berada di Halmahera Barat. Sebagai salah satu pulau diving yang elok, pengunjung dapat merasakan indahnya pesona pemandangan bawah laut yang sungguh cantik.
Di bawah laut, dapat ditemukan beragam makhluk laut, seperti hiu, kura-kura, gurita, ikan hias, kerapi, dan lainnya. Selain itu, kalian juga bisa melihat beragam terumbu karang dan kerang-kerangan.
28. Ternate Wonder Island
Obyek Wisata di Provinsi Maluku utara:
- Air Terjun Cibcebi
- Batu Angus
- Benteng Kalamata
- Benteng Kastela
- Benteng Oranje
- Benteng Tolukko
- Danau Laguna
- Danau Toilore
- Desa Marikurubu
- Gunung Gamalama
- Goa Segea / Sagea
- Masjid Al-Munawwaroh
- Masjid Sultan Ternate
- Museum Kedaton Sultan Bacan
- Museum Kedaton Sultan Ternate
- Pantai Bobaneha Ici
- Pantai Jikomalamo
- Pantai Kastela
- Pantai Sasa
- Pantai Sulamadaha
- Pantai Tobololo
- Pulau Halmahera
- Pulau Maitara
- Pulau Tidore
- Pulau Morotai
- Taman Nukila
- Teluk Jailolo
- Ternate Wonder Island
1. Air Terjun Cibcebi
Air Terjun Cibcebi adalah satu-satunya air terjun yang ada di Maluku Utara, terletak di desa Waci Kec. Maba Selatan dengan ketinggian 15 meter mengalir ke sungai Waci dan bermuara ke pantai antara dua desa Yaitu Desa Waci dan Petelei Kec. Maba Selatan.
Untuk bisa sampai di tempat ini anda bisa menggunakan Katinting Milik warga setempat atau speed boat kira-kira 30 menit menyusuri sungai dengan jarak 7 km dari Waci.
Sepanjang perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan di sekitar kali Waci yang ditumbuhi pohon baku. Uniknya sungai terbut dihuni oleh buaya, gurame dan bandeng.
2. Batu Angus
Batu Angus, Ternate merupakan salah satu tujua wisata favorit yang letaknya sekitar 10 km dari pusat kota Ternate atau tepatnya di Jalan Lain, Kota Ternate, propinsi Maluku Utara.
Batu Angus merupakan hamparan batu yang tampak seperti hangus terbakar. Hamparan batu itu membentang dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai. Batu Angus tersebut merupakan sisa lahar letusan Gunung Gamalama pada abad ke-17 dan lahar yang telah berubah menjadi batu.
Dinamakan Batu Angus karena lava-lava beku ini memiki warna yang hitam kelam.
Wisata yang terletak pada poros ruas jalan lingkar Pulau Ternate ini bisa dijangkau menggunakan angkutan kota dengan tarif Rp 3.000 atau menggunakan taksi seharga Rp 50.000 per jam.
3. Benteng Kalamata
Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai dan bagian belakang benteng terlihat pulau Tidore dan Maitara.
Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1540. Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan.
Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata. Kalamata sendiri berasal dari nama Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.
4. Benteng Kastela
Benteng Kastela adalah sebuah reruntuhan benteng yang terletak di pesisir barat daya Ternate. Benteng ini terkenal sebagai benteng kolonial pertama yang dibangun di Kepulauan Maluku, Indonesia. Dibangun oleh Portugis pada tahun 1522, benteng ini juga disebut dalam bahasa yang berbeda seperti São João Batista (Bahasa Portugis), Ciudad del Rosario (Bahasa Spanyol) atau Gammalamma (Bahasa Ternate dan Belanda). Benteng ini lebih dikenal oleh masyarakat lokal saat ini sebagai Kastella/Kastela.
5. Benteng Oranje
Benteng Oranje adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di Pulau Ternate. Benteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dan diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada tahun 1609 pada masa Pemerintahan Sultan Mudaffar.
Benteng oranje ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama Benteng Melayu. Terletak di pusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan Gamalama yang beralamat di Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara. Dengan letak yang strategis tersebut menjadikan benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.
6. Benteng Tolukko
Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima Portugis yang bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540. Benteng ini dibangun Portugis sebagai pertahanannya dalam menguasai cengkih dan juga menguasai dominasinya di antara bangsa Eropa yang lain. Benteng ini diambil alih oleh Belanda pada tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter Both. Pada tahun 1864, oleh Residen P. van der Crab, benteng Tolukko dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak. Pemerintah Republik Indonesia memugar benteng ini pada tahun 1996-1997.
Dahulu benteng Tolukko dikenal dengan nama Benteng Hollandia. Benteng Tolukko dibangun di atas fondasi batuan beku. Benteng ini terbentuk dari tiga buah bastion, ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama berbentuk egi empat. Konstruksi bangunannya terbuat dari campuran batu kali, batu karang, pecahan batu bata yang direkat oleh campuran kapur serta pasir.
7. Danau Laguna
Danau Laguna merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kecamatan Kota Ternate Selatan, Maluku Utara. Danau Laguna juga sering di sebut Danau Ngade, yang disebabkan berada di Desa Ngade dan berjarak -+ 20 km dari Kota Ternate.
Danau Laguna menawarkan keindahan alam yang masih alami dan mempesona. Pengunjung akan dimanjakan dengan bentangan paronama danau yang disekitarnya dikelilingi bukit nan hujau, laut biru serta gunung yang eksotis.
Selain untuk wisata, Danau Laguna juga dimanfaatkan warga untuk budidaya ikan berjenis air tawar dan sebagai pengairan perkebunan. Dan tak ketinggalan sebagai obyek wisata pemancingan maupun berenang bagi kamu yang menginginkannya.
8. Danau Toilore
Danau Tolire adalah danau yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik. Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara. Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.
Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.
Air tawar di Danau Tolire Besar merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam ikan. Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman.
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimanapun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan fakta itu.
Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp 10.000 per jam.
9. Desa Marikurubu
Desa Marikurubu terlatak di Gunung Gamalama. Untuk mencapai desa Marukurubu pengunjung mesti mendaki Gunung Gamalama sekitar empat jam.
Selama perjalanan kita bisa melihat pohon-pohon cengkeh yang konon ada salah satu pohon cengkeh tertua di dunia, yang usianya mencapai 400 tahun dan bisa menghasilkan 400kg cengkeh dalam setahun.
Selain keunikan itu matamu juga akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Gamalama yang indah dan bagi kamu penikmat sunrise dan sunset, tempat ini akan menghadirkan momen tersebut dengan sangat indah.
10. Gunung Gamalama
Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano kerucut yang merupakan keseluruhan Pulau Ternate, Kepulauan Maluku, Indonesia. Pulau ini ada di pesisir barat Pulau Halmahera yang ada di bagian utara Kepulauan Maluku. Selama berabad-abad, Ternate adalah pusat benteng Portugis dan VOC Belanda untuk perdagangan rempah-rempah, yang telah mencatat aktivitas volkanik Gamalama.
Gunung Gamalama mempunyai ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.
Gunung Gamalama dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama 30 menit dari pusat kota Ternate. Dari puncak gunung, kita bisa melihat hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng, hutan yang hijau dan luas serta keindahan pulau Ternate, pulau Halmahera, pulau Tidore dan hamparan biru laut.
11. Goa Segea / Sagea
Goa Sagea adalah goa yang berlokasi 5km dari Sagea, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah. Goa tersebut memiliki pintu masuk selebar 20 meter persegi dan panjang sekitar 30 km. Di dalamnya dipenuhi berbagai warna stalaktit yang unik dan suhu udaranya mencapai nol derajat karena tertutupnya goa dan tidak adanya cahaya yang dapat menyinari bagian dalam goa.
Di luar Goa Sagea, wisatawan dapat melihat pemandangan yang indah serta dapat mengunjungi sungai yang disebut Kali Sagea. Goa Sagea dapat dicapai melalui desa yang berada 3km arat Selatan ibukota kecamatan, melalui pesisir pantai dengan speedboat. Kemudian, setelah bertemu sungai, perahu dapat diarahkan memasuki hulu sungai untuk mencapai mulut goa untuk memulai penyusuran goa ini.
12. Masjid Al-Munawaroh
Masjid Al-Munawaroh adalah sebuah masjid di Ternate , provinsi Maluku Utara. Merupakan masjid yang dibangun oleh Pemerintah kota Ternate di bibir pantai kota itu. Masjid yang begitu menawan dipandang dari laut, dengan dua menaranya yang memang dibangun di laut, memberikan pemandangan yang begitu indah. Masjid Raya Al-Munawaroh kini menjadi landmark kota ternate.
Masjid Raya Al-Munawaroh dilengkapi dengan 4 menara setinggi 44 meter, dua dari menara tersebut memang dibangun di laut. Sesuai dengan Permendagri Nomor 45 Tahun 2007, Masjid Al-Munawwar termasuk kategori bangunan monumental dengan spesifikasi khusus. Di mana beberapa bahan bangunan masjid seperti keramik dan lampu didatangkan langsung dari Negara Turki.
13. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate adalah sebuah masjid yang terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486 M[1]. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama.
14. Museum Kedaton Sultan Bacan
Museum Kedaton Sultan Bacan (Keraton Kesultanan Bacan) terletak di Jl. Oesman Syah RT 03/ RW 07 | Kelurahan Amasing Kota, Bacan, Maluku Utara, Indonesia. Bangunan peninggalan Kesultanan Ternate ini kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah museum. Bangunan ini berbentuk segi delapan yang menyerupai seekor singa duduk dengan dua kaki depannya menghadap ke laut.
Di Museum ini pengunjung dapat melihat benda-benda bersejarah seperti koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah numistik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Berbagai peninggalan Kesultanan Ternate misanya mahkota, singgasana berwarna emas, alat-alat perang, peralatan upacara adat serta Al-Qur’an tulisan tangan.
15. Museum Kedaton Sultan Ternate
Museum Kedaton Sultan Ternate adalah museum peninggalan Kesultanan Ternate. Museum ini berada di bukit Limau, jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao-sio, Ternate Utara, Ternate, Maluku Utara, Indonesia.
Museum Kedaton Sultan Ternate dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali dengan luas bangunan 1500 meter kuadrat di tanah seluas 1,5 hektar. Museum ini dibangun oleh seorang arsitektur dari Tiongkok.
Museum Kedaton Sultan Ternate berbentuk segi delapan yang bentuknya menyerupai seekor singa yang sedang duduk dengan kedua kaki depannya menghadap ke laut dan gunung Gamalama sebagai latar belakangnya. Museum ini memiliki koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Di museum ini terdapat peninggalan Kesultanan Ternate dan Eropa. Peninggalan kesutanan ternate misalnya berupa mahkota, singgasana yang berwarna emas, peralatan perang, peralatan upacara adat dan upacara kesultanan dan Al-Quran tulisan tangan.
Mahkota peninggalan Kesultanan Ternate tersebut memiliki rambut yang tumbuh setiap saat seperti rambut manusia. Untuk memotong rambut yang tumbuh tersebut, diadakan upacara ritual istampa setiap hari raya Idul Adha. Mahkota tersebut diperkirakan telah berumur 500 tahun sejak sultan Ternate yang pertama berkuasa.
16. Pantai Bobaneha Ici
Pantai Bobaneha Ici berada di Kelurahan Aftador Kecamatan Pantai, berjarak kurang lebih 20 km di sebelah selatan. Ombak yang ganas serta dipenuhi batu karang yang besar, membuat wisatawan tidak disarankan untuk berenang disini. Namun jangan khawatir, tempat ini sudah dilengkapi fasilitas seperti penginapan, warung makan pinggir pantai dan kolam renang. Menu ikan bakar menjadi santapan yang wajib jika kita mengunjungi tempat ini. Kondisi perut yang lapar, serta disuguhi suara debur ombak dan angin sepoi-sepoi menambah nikmat suasana santap siang.
17. Pantai Jikomalamo
Pantai Jikomalamo merupatan tempat wisat yang beralamat di Sulamadaha, Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Pantai Jikomalamo merupakan pantai yang sangat indah berpasir putih bersih dengan bentangan pasir putih kurang lebih sekitar 100 meter.
Terletak di sebuah teluk tersembunyi yang berhadapan langsung dengan Pulau Hiri di seberangnya, membuat Pantai Jikomalamo ini terlihat sangat indah. Menurut cerita penduduk setempat nama Jikomalamo ini diambil dari nama kampung yang ada di Pulau Hiri.
Pantai ini dikenal sebagai salah satu spot snorkeling di ternate yang terbaik. Disini anda dapat melihat indahnya alam bawah laut, tapi anda jangan sampai merusak terumbu karang yang menjadi tempat tinggal iklan-iklan di ternate.
18. Pantai Kastela
Pantai Kastela adalah Pantai yang terletak di Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, tepatnya di dekat benteng Gamlamo dan Monumen Sultan Khairun.
Pantai ini merupakan tempat spot sunset terbaik di Kota Ternate, tak heran jika Pantai Kastela menjadi incaran wisatawan. Selain itu, Pantai Kastela juga merupakan destinasi wisata alam dan juga wisata sejarah.
19. Pantai Sasa
Pantai Sasa Kota Ternate terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Tepatnya di Sasa, Kecamatan Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Pantai ini memang tak memiliki pasir pantai luas memanjang seperti Pantai lainnya, namun pemandangan lautan beserta Maitara dan Tidore dari Pantai ini sangatlah indah.
20. Pantai Sulamadaha
Pantai Sulamadaha adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate. Pantai ini terkenal pasir putih dan kejernihan airnya. Pantai ini menawarkan pemandangan keindahan bawah laut yang bisa dinikmati dengan mata.
Pantai yang terletak di sekitar 15 km dari Kota Ternate ini memiliki sebuah teluk yang airnya juga jernih dan berhadapan dengan Pulau Hiri yang Indah. Pantai Sulamadaha cocok sekali untuk kamu yang hobi menyelam dan snorkeling. Sulamadaha juga memiliki keunikan tersendiri. Pantainya berbentuk U. Tidak terlalu luas, tetapi memberikan kesan privat karena dikelilingi tebing-tebing yang tinggi menjulang. Pantai ini juga dipenuhi pepohonan rindang.
21. Pantai Tobolo
Pantai Tobololo adalah pantai yang berada di kelurahan Tobololo, Kecamatan Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara. Untuk mencapainya, pengujung dapat menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, dengan waktu tempuh perjalanan 20 menit saja dari pusat kota Ternate.
Pantai ini memiliki pasir putih bercampur dengan pasir hitam yang eksotis, memiliki panjang karang lebih dari 35 meter, dengan gelombang yang terkadang pasang surut.
Di pantai ini kita bisa menemukan spot-spot tertentu yang dialiri air panas untuk sekedar menghangatkan tubuh saat kedinginan. Sumber air panas tersebut bisa ditemukan dari sumur, dari dalam pasir atau dari balik karang. Meski jarak air laut dan air panasnya hanya sekitar satu meter saja, tetapi rasanya tidak asin, ini air tawar yang berasal dari Gunung Gamalama.
22. Pulau Halmahera
Halmahera (juga Jilolo atau Gilolo) adalah pulau terbesar di Kepulauan Maluku. Pulau ini merupakan bagian dari provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Pulau ini memiliki pantai berpasir putih, hutan yang masih alami dan Gunung Mamuya yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan dikelilingi pegunungan yang masih tertutup hutan.
Kegiatan yang paling populer di pulau ini adalah menjelajahi perairan yang indah. Berselancar di Pantai Dorume yang dikenal karena gelombang yang besar. Daya tarik lain yang lain adalah pasir panati yang sangat halus yang tampak berkilauan di bawah sinar matahari karena mengandung butiran logam. Menikmati pemandangan Talaga Biru dengan tenang. Ini adalah kolam alami kecil dengan air sebening kristal yang terletak dekat desa Mamuya di kecamatan Galela.
23. Pulau Maitara
Pulau Maitara adalah sebuah pulau yang berada di Maluku Utara Indonesia. Pulau Maitara ini letaknya hanya 30 menit pake speed boat dari pulau Ternate. Pulau Maitara adalah pulau kecil di antara Tidore dan Ternate. Karena pulaunya yang kecil tetapi indah menjadikannya ikon untuk mata uang seribu rupiah. Sebagian lingkaran Pulau Maitara didominasi pantai berpasir putih dan terhampar di depannya alam bawah laut dengan keanekaragaman ikan serta karang yang masih terpelihara dengan baik. Pulau Maitara terletak di antara Pulau Tidore dan selatan Pulau Ternate, atau lebih tepatnya berada di Kota Tidore Kepulauan (Tikep)
24. Pulau Tidore
Pulau Tidore adalah salah satu pulau di Maluku Utara, Indonesia. Lokasinya terletak di sebelah barat Pulau Halmahera dan dekat dengan Pulau Ternate. Sebagai pulau bersejarah, Tidore memiliki banyak tempat menarik untuk tujuan wisata. Selain itu, panorama di Akesahu yang terletak di garis pantai terlihat begitu memukau karena memiliki latar belakang Gunung Tidore dan Pulau Maitara. Kawasan ini menjadi lebih populer karena seluruh masyarakat Indonesia mengenal Pulau Maitara dengan uang kertas Rp1.000.
25. Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai (695 mil persegi/1.800 km²) adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, ia merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia.
Dahulu, Pulau Morotai digunakan sebagai basis pertahanan Jepang selama melangsungkan perang dunia yang ke II. Selama perang berlangsung, sempat terjadi perebutan wilayah, dan akhirnya pulau ini diambil alih oleh para sekutu untuk dijadikan tempat landasan pesawat demi menyerang wilayah di Filipina dan Borneo Timur.
Pulau Morotai dikenal memiliki air laut yang masih biru. Pulau Morotai juga memiliki beberapa tempat snorkeling yang sangat menawan dengan sajian biota lautnya yang sangat indah dan beragam.
26. Taman Nukila
Taman Nukila adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Kabupaten Ternate, jaraknya sekitar 3 kilometer dari Bandara Sutan Babullah, Ternate. Tempatnya mudah dijangkau akses kendaraan dan berada di pusat kota.
Di sini, pengunjung dapat melihat langsung pemandangan laut dan pulau nan indah. Taman Nukila juga menyediakan tempat bermain untuk anak. Banyak anak-anak bermain perosotan ataupun ayunan di tempat tersebut. Sementara orang tua menunggu anak sambil melihat pemandangan laut tersebut.
27. Teluk Jailolo
Teluk Jailolo adalah sebuah teluk yang sangat indah dan asri di di Maluku Utara.
Teluk Jailolo berada di antara Pulau Ternate, Pulau Tidore, dan Pulau Halmahera. Tepatnya berada di Halmahera Barat. Sebagai salah satu pulau diving yang elok, pengunjung dapat merasakan indahnya pesona pemandangan bawah laut yang sungguh cantik.
Teluk Jailolo berada di antara Pulau Ternate, Pulau Tidore, dan Pulau Halmahera. Tepatnya berada di Halmahera Barat. Sebagai salah satu pulau diving yang elok, pengunjung dapat merasakan indahnya pesona pemandangan bawah laut yang sungguh cantik.
Di bawah laut, dapat ditemukan beragam makhluk laut, seperti hiu, kura-kura, gurita, ikan hias, kerapi, dan lainnya. Selain itu, kalian juga bisa melihat beragam terumbu karang dan kerang-kerangan.
Ternate Wonder Island adalah tempat wisata air yang beralamat di Depan WaterBoom, Jln Raya Kayu Merah Ruko no. 2, Kayu Merah, Ternate Sel., Kota Ternate, Maluku Utara