Berbeda dengan gunung lainnya di Aceh, Gunung Singgah Mata ini terbilang unik. Di lereng-lereng gunung telah dilakukan pembukaan lahan guna dibangunnya jalan yang menghubungkan antara Nagan Raya-Aceh Tengah dan sebaliknya. Jarak yang harus ditempuh wisatawan untuk mencapai kaki gunung yang berada di Kecamatan Beutong sekitar 44 kilometer dengan perjalanan selama kurang lebih satu jam.
Untuk mendaki Gunung Singgah Mata ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan bermotor seperti trail. Karena medan pendakian yang dipenuhi tanjakan, terkadang memaksa wisatawan untuk turun dari kendaraan dan berjalan menuntunnya. Disepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam berupa indahnya pepohonan hijau, deretan perbukitan serta pegunungan.
Gunung Singgah Mata memang merupakan bagian dari kawasan ekosistem Lueser yang dikenal memiliki keaneka ragaman flora fauna. Sehingga ketika wisatawan berkunjung ke tempat ini, terkadang masih bisa dijumpai berbagai satwa liar yang berkeliaran dengan bebas seperti tupai, rusa, babi, bahkan hewan buas seperti harimau. Namun biasanya, hewan-hewan ini tinggal didalam hutan dan sangat jarang menampakkan diri ke manusia sehingga cukup aman.
Tak hanya menjadi tempat wisata saja, Gunung Singgah Mata juga memiliki kekayaan bumi berupa batu giok yang sering diburu oleh warga setempat.