Profil Gunung Sibayak - Lokasi, Ketinggian, Rute Pendakian
"Apakah Sibayak masih aktif? Berapa lama mendaki Gunung Sibayak? Berapa biaya naik Gunung Sibayak? Gunung Sibayak ada di mana? Sejarah Gunung Sibayak Gunung Sibayak meletus, Tipe letusan Gunung Sibayak, Jalur pendakian Gunung Sibayak, Larangan di Gunung Sibayak ,Kapan Gunung Sibayak terakhir meletus"
Gunung Sibayak adalah sebuah gunung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara tepatnya berjarak 50 km barat daya Kota Medan. Masyarakat Karo menyebut gunung Sibayak dengan sebutan "gunung raja". Gunung Sibayak merupakan gunung berapi dan terakhir meletus tahun 1881 M. Gunung ini berada di sekitar 50 kilometer barat daya Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Gunung Sibayak tergolong dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Memiliki ketinggian sekitar 2.094 mdpl, puncak tertinggi Gunung Sibayak dikenal dengan nama Takal Kuda, berarti Kepala Kuda.
Selain Takal Kuda, masih ada 3 puncak lain di Gunung Sibayak. Ketiga puncak tersebut adalah Puncak Pilar (2.101 mdpl), Puncak Deleng Pintau (2.212 mdpl), dan Outer rim (2.000 mdpl).
Jalur pendakian
Jaur pendakian pertama Gunung Sibayak dapat dilakukan lewat Desa Jaranguda. Desa ini terletak sekitar 3 km dari Berastagi. Desa Jaranguda berada di dalam Kecamatan Simpang Empat, dekat Pasar Buah Berastagi.
Jalur pendakian via Desa Jaranguda juga bisa dilalui motor, tepatnya hingga di Pos 2. Dari pos tersebut, pendaki akan melewati trek tanah berbatu dan membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk sampai di puncak Gunung Sibayak.
Selain Desa Jaranguda, Desa Semangat Gunung juga dikenal sebagai salah satu jalur mendaki Gunung Sibayak. Letak desa ini sekitar 15 km dari Kecamatan Berastagi. Terdapat pula pos registrasi pendakian di desa ini. Sama seperti jalur sebelumnya, butuh waktu 1-2 jam untuk tiba di puncak Gunung Sibayak via jalur ini.
Jalur berikutnya yang cukup memakan waktu lebih lama adalah Jalur 54. Melalui Jalur 54, pendaki harus menghabiskan waktu sekitar 4-6 jam untuk mencapai puncak Gunung Sibayak.
Jalur 54 ada di Desa Doulu II. Nama ini sengaja menggunakan angka "54" karena merujuk pada jarak kilometer jalur tersebut dari pusat Kota Medan.
Tidak setiap orang boleh mendaki Gunung Sibayak, karena pendaki harus sudah berusia17 tahun. Jika masih di bawah batas usia tersebut, maka pendaki wakib didampingi orang tua, keluarga, atau pemandu gunung.
Sampai di puncak, pendaki dapat melihat pemandangan Gunung Sinabung. Di samping menjadi spot mendaki, Gunung Sibayak juga memiliki objek wisata lainnya. Salah satu destinasi itu adalah Pemandian Lau Sidebuk-Debuk.
Pemandian Lau Sidebuk-Debuk bersumber dari air panas yang mengandung sulfur atau belerang dan bersuhur sekitar 40-50 derajat celcius. Pemandian ini terletak di kaki Gunung Sibayak, berjarak sekitar 60 km dari Kota Medan dan 10 km dari Kota Berastagi.
Letusan
Letusan terakhir tercatat tahun 1881. Bagi Anda yang berminak menaiki gunung Sibayak, dapat mepempuyh rute pendakian termudah yakni melalui Desa Jaranguda. Sementara, bisa juga melewati rute normal melalui Desa Jaranguda Jalur Sidebuk 2 dan jalur 54.
Sampai saat ini, Gunung Sibayak masih tergolong gunung berapi aktif. Meski begitu, Gunung Sibayak memiliki daya tarik sebagai salah satu destinasi wisata, baik untuk pendakian maupun kegiatan rekreasi lain.