Profil Gunung Manglayang 1818 mdpl - Jawa barat

Gunung Manglayang adalah sebuah gunung yang terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Ketinggian gunung Manglayang menurut peta terbaru RBI (Rupa Bumi Indonesia) yang dikeluarkan oleh BIG (Badan Informasi Geospasial) adalah 1827 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Namun kita lebih mengenalnya dengan ketinggian 1818 Mdpl. Pemandangannya cukup indah, tetapi karena relatif tidak terlalu tinggi, sehingga kurang dikenal oleh pendaki-pendaki gunung pada umumnya.

Secara administratif, Gunung Manglayang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dengan kabupaten Sumedang. Kaki-kakinya melebar mencakup kawasan yang cukup luas di lima desa, terdiri dari satu desa di Sumedang (Banyuresmi) dan 4 desa di Kabupaten Bandung (Cileunyi Wetan, Cilengkrang, Ciporeat, dan Cipanjalu). Puncak gunung ini sendiri terbagi ke dalam dua wilayah administratif. Sebagian masuk ke wilayah kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan sebagian lagi masuk kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Dalam deretan gunung-gunung Burangrang – Tangkuban Perahu – Bukit Tunggul – Gunung Manglayang, Gunung Manglayang menjadi gunung yang terindah dari rangkaian keempat gunung tersebut. Mungkin itulah sebabnya di kalangan para penggiat alam bebas, gunung ini sempat terlupakan terkecuali para penggiat alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Walaupun begitu, Gunung Manglayang tetap menawarkan pesona alamnya tersendiri. Di kawasan gunung manglayang terdapat sebuah Batu Kuda di Jalur pendakian yang sekarang diberikan naman Jalur Batu Kuda.

Daftar Gunung Di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Lengkap dengan Ketinggian dan Lokasinya

Jalur Pendakian Gunung Manglayang

Gunung ini memiliki cukup banyak jalur pendakian, antara lain; melalui Bumi Perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kabupaten Bandung), Palintang (Ujungberung, Kabupaten Bandung), dan Barubereum.

Jalur Barubereum dapat dicapai melalui daerah Jatinangor. Di sana pendaki dapat menuju ke arah Universitas Padjajaran, Jatinangor lalu mengambil arah ke Bumi Perkemahan Kiara Payung, tetapi terus lagi hingga sampai di desa Barubereum. Saat tiba di Kawasan Barubereum terdapat deretan warung makan dan untuk jalur pendakian sendiri mengikuti jalur berbatu ke arah kiri, sedangkan ke arah kanan yang melewati barisan warung adalah jalur menuju tempat perkemahan. Jalur ini diawali dengan melewati aliran sungai kecil, kemudian dilanjutkan dengan kebun jeruk nipis penduduk. Dari awal pendakian sampai puncak, jalur ini terbilang terjal dan jarang menemui jalan datar. Kondisi fisik jalur pendakian dimulai dengan tanjakan tanah liat diselingi tanjakan berbatu, keseluruhannya sangat licin dan merupakan jalur air, sehingga sangat tidak direkomendasikan melakukan pendakian pada musim hujan.

Jalur pendakian gunung ini tidak dilengkapi dengan pos/shelter karena jarak dan waktu tempuh yang cukup singkat, 2 jam jalan normal. Untuk lokasi membangun tenda hanya bisa dilakukan di Puncak Bayangan dan Puncak Manglayang. Jalur yang jelas ini akan berpisah di persimpangan, trek vertikal ke kiri adalah arah menuju Puncak Bayangan dan trek landai ke kanan adalah menuju Puncak Manglayang. Untuk membangun tenda sangat direkomendasikan di Puncak Bayangan, meskipun tempatnya tidak luas hanya berkapasitas 4-5 tenda, tetapi pemandangannya sangat terbuka, serupa seperti berada di Puncak Gunung Cikuray.

Titik air gunung ini hanya ada di sungai kecil saat awal pendakian, selebihnya tidak ditemukan sumber air. Sepanjang jalur hutan tropis tidak begitu lebat menjadi santapan yang cukup melindungi pendaki dari panas matahari. Direkomendasikan pendakian pada malam hari, selain tidak panas kita juga dimudahkan dengan tidak melihat langsung terjalnya jalur pendakian.

Turun dari gunung ini juga tidak bisa dibilang mudah, jalur yang kecil dan licin sangat memperlambat mobilitas. Satu hal yang penting dari gunung ini adalah ketika malam hari yang cerah, karena tidak begitu tinggi lampu-lampu kota Bandung terlihat begitu jelas dari Puncak Bayangan. Sedangkan di Puncak Manglayang tidak dapat melihat apapun selain rimbunnya hutan dan 1 kuburan.

Sedangkan untuk jalur pendakian melalui Batu Kuda bisa ditempuh dalam jarak 1,5 jam. Pendakian dilakukan dengan jalan santai dan istirahat sejenak untuk "mengambil napas" dan minum beberapa teguk air. Jalur pendakian melalui Batu Kuda masih lebih bersahabat dibanding jalur pendakian melalui Barubeureum.