Beranda · Alat Musik · Budaya · Lambang · Wisata Sejarah

Profil Gunung Jaboi - Keindahan Gunung Berapi yang Eksotik

Gunung Jaboi adalah gunung berapi aktif yang terletak di Kota Sabang, ujung Pulau Sumatera. Gunung ini memiliki ketinggian 200 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan terletak di kawasan hutan lindung seluas 150 hektare.

Gunung Jaboi merupakan salah satu objek wisata unggulan di desa wisata Jaboi. Gunung ini memiliki empat kawah dan pernah meletus ratusan tahun yang lalu.

Profil Gunung Jaboi - Keindahan Gunung Berapi yang Eksotik

Untuk menuju ke Gunung Api Jaboi, pengunjung yang tiba di Pelabuhan Balohan Sabang dapat langsung menuju ke Desa Jaboi dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Di sepanjang jalur lintas, pengunjung dapat melihat keindahan Pulau Weh. Secara visual kawasan gunung berapi Jaboi memang sangat unik. Letaknya di kawasan hutan lindung dengan luas sekitar 150 hektare.

Begitu tiba di lokasi, kendaraan dapat parkir di pinggir jalan atau di tempat yang telah ditentukan. Setelah itu, tinggal berjalan kaki sekitar lima menit hingga tiba di kawah pertama.

Terdapat empat kawah yang menjadi magnet bagi wisatawan. Namun, yang sering dikunjungi hanya kawah satu dan dua karena jaraknya yang lebih mudah dicapai.

Sebelum memasuki kawah, pengunjung isarankan mengenakan masker karena bau belerang sangat menusuk hidung.

Di kawah pertama, terdapat tanah serta batu berwarna putih. Di beberapa sudut terdapat asap yang menandakan gunung itu masih aktif. Pengunjung diperbolehkan masuk ke kawah untuk berswafoto ria, namun dilarang merokok di kawasan tersebut.

Pemandangan di kawah pertama terbilang eksotis. Tidak ada pohon rindang yang tumbuh. Di sana juga terdapat alur kecil berair panas. Pengunjung dapat melewati alur untuk menuju ke lokasi lebih tinggi.

Di sana terdapat pohon yang tumbuh tanpa daun. Sekilas lokasinya layaknya baru saja terjadi kebakaran hutan. Beberapa batang pohon serta ranting berserakan di lokasi seolah baru ditebang.

Kandungan belerang yang tinggi di area kawah membuat ranting pohon di sekitarnya menjadi kering, lantaran tidak ada proses pembusukan oleh mikroorganisme.

Hasilnya, ranting pohon-pohon sekitar kawah tampak seperti tanaman yang diawetkan. Hal ini kontras dengan kondisi di sekitarnya yang hijau dan umumnya dipenuhi vegetasi berupa pohon-pohon yang menjulang tinggi. Di antaranya pohon nibung, durian hutan, bupadi, dan kandeh.