Beranda · Alat Musik · Budaya · Lambang · Wisata Sejarah

Profil Gunung Sibuatan (Sibuaten), Gunung Tertinggi di Sumatera Utara

Gunung Sibuatan atau Dolok Sibuatan dalam bahasa Batak Simalungun dan Batak Toba, juga Deleng Sibuaten dalam bahasa Batak Karo adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara dekat Danau Toba.

Gunung Sibuatan berada di perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Dairi dengan ketinggian 2.457 mdpl atau lebih tinggi dari Gunung Sibayak yang tercatat sebagai gunung berapi aktif yang juga berada di Kabupaten Karo.

Profil Gunung Sibuatan (Sibuaten), Gunung Tertinggi di Sumatera Utara
Gunung Sibuatan, https://www.gunungbagging.com/sibuatan/

Keberadaan Gunung Sibuatan masih berada pada deretan Pegunungan Barisan. Untuk mencapai puncak gunung ini membutuhkan waktu sekitar 7-9 jam. Keberadaan hutan rimba Gunung Sibuatan yang sangat lembap dan licin, membuat keberadaanya sangat sukar untuk didaki, khususnya pada musim hujan.

Gunung yang tertinggi di Sumatera Utara ini posisinya menghadap ke ujung utara Danau Toba. Ini bisa dianggap sebagai titik tertinggi dari sisa-sisa kawah Toba yang sangat besar.

Meski tinggi, sangat sedikit pendaki yang mendaki gunung ini. Tidak mudah untuk menemukan pemandu di gunung ini, bahkan saat mencari guide dan porter, penduduk bisa salah sangka bahwa Anda ingin mendaki Gunung Sibayak atau Sinabung

Pendaki bisa menemukan pemandu di Tongging atau kampung Naga Linga yang letaknya di kaki gunung. Titik awal pendakian, Anda dapat memulainya dari desa Naga Linga, yang hanya berjarak 15 menit dari Merek dan berada pada ketinggian 1.518 mdpl yang berarti kurang dari 1.000 meter pendakian ke puncak. Penduduk desa mungkin akan terkejut melihat siapa pun yang mendaki gunung, terutama orang asing.

Anda memang membutuhkan pemandu untuk mendaki gunung ini karena sangat mudah tersesat, terutama di lereng yang lebih rendah. Jalur pertanian mengarah ke gunung melewati tanaman tomat, kubis, dan kentang.

Di pintu masuk hutan (1.532 mdpl), sekitar 1 km dari desa, terdapat beberapa jalan setapak. Hanya beberapa meter ke dalam hutan terdapat sungai kecil yang merupakan sumber air terakhir yang dapat diandalkan. Jalur sungai telah diubah dengan dibangunnya bendungan kecil oleh masyarakat setempat, yang diduga untuk mengalihkan air ke ladang tanaman.

Dari jalan setapak mengarah melalui hutan melalui Shelter 1 (1,800 mdpl) dan Shelter 2 (1,982 mdpl) setelah beberapa jam Anda akan mendekati ketinggian 2.000 mdpl. Di sinilah Anda menemukan diri Anda berada di punggung sempit semak kecil yang ditutupi lumut.

Vegetasi telah berubah total. Di sebelah kiri terdapat jurang curam menuju lembah sempit dan dalam antara lembah ini dan punggung bukit Sibuatan lainnya.

Di sebelah kanan Anda seharusnya bisa menikmati panorama lahan pertanian yang wajar di bawah. Melihat kembali jalan setapak, Anda akan mulai melihat sekilas hamparan air yang sangat luas yaitu Danau Toba, ditambah Gunung Sipiso-piso di sebelah kiri danau.

Sepanjang rute pendakian anda akan melihat area gunung yang gundul, kecuali bagian paling puncaknya yang masih tersisa sedikit hutan. Saat mendaki Anda juga akan dapat melihat gunung berapi Sinabung dan Sibayak di dekat Brastagi dan setiap meter ke atas gunung tinggi pemandangan kembali ke arah Danau Toba dan Pulau Samosir. Satu-satunya tempat yang layak untuk berkemah adalah di ketinggian di atas 2.200 mdpl, di mana terdapat hamparan area datar yang ditutupi oleh vegetasi yang tumbuh sangat rendah. Ini akan menjadi tempat yang bagus untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam.

Saat mencapai ketinggian sekitar 2.000m, bila beruntung Anda akan mulai melihat kumpulan tanaman kantong semar yang langka dari waktu ke waktu saat Anda melewati Shelter 3 (2.050 mdpl) dan Shelter 4 (2.284 mdpl) yang merupakan tempat perkemahan yang bagus.

Sumber: https://www.gunungbagging.com/sibuatan/