Peninggalan Sejarah Provinsi Jawa Barat (Bagian 7)

Jawa Barat atau Jabar (bahasa Sunda: Jawa Kulon) adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung. Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman buni (Bekasi kuna) bisa ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.

Baca juga:

Berikut ini beberapa Peninggalan Sejarah Provinsi Jawa Barat:
  • Bank Mandiri Eks Bank Dagang
  • Bank Indonesia
  • Gedung Merdeka
  • Hotel Savoy 
  • Kantor Pos Besar
  • SMA Negeri 3 dan 5 
  • Gedung Perundingan Linggarjati 
  • Keraton Gebang 
  • Balong Tuk
  • Bumi Ageung 
  • Gedung Negara Cirebon / Gedung Karesidenan Cirebon 

Bank Mandiri Eks Bank Dagang

Bank Mandiri Eks Bank Dagang
Bank Mandiri Eks Bank Dagang merupakan bangunan yang terletak di lingkungan kota tua di selatan alun-alun Kota Bandung. Semula dibangun sebagai Escomplo Bank, lalu sebagai Kantor PT. (Persero) Bank Dagang Negara dan sejak tanggal 2 Oktober 1998 sebagai Bank Mandiri (gabungan Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Bapindo).


Bank Indonesia

Kantor Bank Indonesia Bandung
Kantor Bank Indonesia Bandung beralamat di Jl. Braga No. 108 Bandung, Jawa Barat. Gedung BI ini dibangun pada tahun 1909 dengan nama De Javasche Bank yang kemudian pada tahun 1953 diambil alih dan diresmikan sebagai Bank Indonesia.

Gedung Javasche Bank dirancang oleh Edward Cuypers, Fermont, dan Hulswit terdiri dari dua buah gedung. Yang pertama disebut dengan Gedung Perintis yang terletak di sisi Jalan Perintis Kemerdekaan. Sedangkan gedung kedua disebut dengan Gedung Braga yang dibangun di ruas Jalan Braga, di depan Gedung Kertamukti.

Jika dilihat dari bangunannya, Gedung Perintis terlihat lebih baru, hal ini dikarenakan gedung ini sudah pernah mengalami renovasi.


Gedung Merdeka

Gedung Merdeka Bandung
Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung bersejarah yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Kini gedung ini digunakan sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama yang pernah digelar disini tahun 1955.

Bangunan ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandoeng - yang kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung - ITB), dua arsitek Belanda yang terkenal pada masa itu, Gedung ini kental sekali dengan nuansa art deco dan gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout, sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas 7.500 m2.

Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1895 dan dinamakan Sociëteit Concordia.


Hotel Savoy

Savoy Homann Bidakara Hotel
Hotel Savoy Homann adalah hotel bintang empat yang berada di Jl. Asia-Afrika (dahulu Jalan Raya Pos) No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Hotel ini dikenal akan arsitektur dan tamu-tamunya.

Pendahulu hotel ini adalah Hotel Homann, milik keluarga Homann, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang lezat. Pada tahun 1939, bangunan yang sekarang dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya art deco karya Albert Aalbers. Untuk menegaskan kebesarannya, kata "Savoy" ditambahkan, yang ditambahkan pada tahun 1940 dan tetap demikian hingga tahun 1980-an. Kemudian dilakukan modifikasi kecil-kecilan (pintu masuk diperbesar, pembuatan toilet di jalan masuk, penambahan AC di depan). Hotel ini memiliki pekarangan dalam (jauh dari jalan raya), dan tamu dapat menikmati sarapan di udara terbuka.

Setelah Kemerdekaan Indonesia, hotel ini diambil alih oleh oleh grup hotel Bidakara, sehingga namanya bertambah menjadi Savoy Homann Bidakara Hotel.


Kantor Pos Besar Bandung

Gedung Kantor Pos Besar Bandung
Gedung Kantor Pos Besar Bandung merupakan salah satu bangunan peninggalan zaman kolonial yang fungsinya tak berubah hingga kini. Gedung yang berlokasi di Jalan Asia Afrika No. 49 Kota Bandung ini sejak awal didirikan berfungsi sebagai Posten Telegraf Kantoor (Kantor Pos dan Telegraf). Letaknya berdekatan dengan alun-alun kota dan pendopo yang merupakan kantor pemerintahan pada saat itu.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1863 atas hasil rancangan arsitek berkebangsaan Belanda, J. van Gendtdan yang telah mengalami beberapa kali renovasi. Perombakan besar-besaran pernah dilakukanpada tahun 1928-1931. Bangunan kantor pos bergaya gaya desain art deco geometric (modern fungsional) yang dipadu atap bangunan tropis. Kantor seluas 4.846 m2 ini berdiri di atas lahan seluas 6.006 m2. Dibutuhkan waktu pembangunan selama tiga tahun hingga kantor pos ini diresmikan.


SMA Negeri 3 dan 5 Bandung

SMA Negeri 3 dan 5 Bandung
SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung dan SMA Negeri (SMAN) 5 Bandung merupakan  Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. SMAN 3 Bandung berdiri sejak tahun 1953, Sementara  SMA N 5 Bandung tahun 1916. Kedua Sekolah ini dikenal dengan sebutan SMA Belitung karena berlokasi di jalan Belitung No. 8 Bandung.

Kedua bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, dirancang oleh arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).

Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMUN 3 Bandung di sebelah barat dan SMUN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMU 3 dan SMU 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi sebagai pemersatu antara SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di antara para siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.


Gedung Perundingan Linggarjati 

 Gedung Perundingan Linggarjati
Gedung Perundingan Linggarjati adalah tempat diadakannya perundingan antara Republik Indonesia dengan Pemerintah belanda pasca perang kemerdekaan. terletak di desa Linggajati kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan.

Dulunya, Gedung Perundingan Linggarjati ini adalah sebuah gubug yang dimiliki oleh ibu Jasitem pada tahun 1918.

Pada tahun 1921 gubug ibu Jasitem di renovasi oleh pihak Belanda menjadi rumah semi permanen, lalu pada tahun 1930-1935 rumah semi permanen ini resmi dibeli oleh keluarga ber-bekebangsaan Belanda yaitu Van Ost Dome untuk ia jadikan sebagai rumah tinggal.

Sampai akhirnya rumah tersebut dikontrak oleh Heiker pada tahun 1935-1946 untuk dijadikan hotel yang bernama Hotel Rustoord.

Gedung Perundingan Linggajati merupakan saksi sejarah tempat dilaksanakannya Perundingan Linggajati antara Indonesia-Belanda (11-12 November 1946). 

Ruang Perundingan Linggarjati meski dengan perabot replika toh cukup membantu pengunjung mendapatkan gambaran suasana ketika itu. Deretan kursi di sebelah kiri ditempati delegasi pihak Indonesia, dipimpin Sutan Sjahrir perdana menteri pertama Indonesia. Pihak Belanda menempati deretan kursi di sebelah kanan. Bertindak sebagai mediator adalah diplomat Inggris Lord Killearn, utusan khusus Inggris untuk Asia Tenggara, berkedudukan di Singapura.


Keraton Gebang

Keraton Gebang
Keraton Gebang adalah sebuah bangunan yang dulunya merupakan sebuah rumah yang didirikan oleh Pangeran Sujatmaningrat (Pangeran Panganten) di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Cirebon. Keraton dengan lambang patung gajah putih ini sekarang digunakan sebagai rumah tinggal keturunan keluarga Pangeran Penganten.


79. Balong Tuk

Balong Tuk
Balong Tuk atau Balong Keramat Tuk Pangeran Muncar Jaya merupakan sebuah petilasan / peninggalan kesultanan cirebon berupa Kolam. Terlatak di desa Tuk , Kedawung kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45153. Balong Keramat Tuk hanya memiliki lebar beberapa meter, di dalamnya terdapat beberapa ikan.

Saat perayaan mauludan tiba, benda-benda pusaka akan di bersihkan di balong tuk ini. Selain itu, sebuah batang kayu yang di simpan di dasar balong keramat tuk dibersihkan setiap satu tahun sekali.


Bumi Ageung

Rumah Ageung Cianjur
Bumi ageung adalah sebuah bangunan tua bersejarah yang beralamat di Jl. Moch. Ali No.64, Solokpandan, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43214.

Bumi Ageung yang sekarang menjadi obyek wisata berupa sebuah rumah dengan arsitektur tradisional Sunda yang sederhana.

Bangunan Bumi Ageung memiliki nilai sejarah yang dalam, karena perannya dalam proses pendirian Kota Purwakarta dan sebagai saksi bisu perjalanan sejarah kota ini sampai sekarang.


Gedung Negara Cirebon / Gedung Karesidenan Cirebon 

Gedung negara Cirebon
Gedung Negara Cirebon beralamat di Kesenden, Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45121. Gedung Negara merupakan bangunan kolonial yang dahulu digunakan sebagai tempat peristirahatan para petinggi Hindia Belanda. Sekarang, Gedung Negara ini dipakai sebagai Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Unit Pelayanan Perijinan (Outlet) Wilayah Cirebon Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan sering dijadikan pusat pagelaran kegiatan seni dan budaya tingkat nasional. Awalnya, bangunan gedung ini adalah Cheribon Residentwoning atau Kantor Karesidenan Cirebon yang dibangun pada tahun 1865. Bangunan ini didirikan semasa kepemimpinan Albert Wilhelm Kinder De Camurecq di Karesidenan Cirebon.